Sukses menurut al quran dan as sunah

Di dunia yang fana ini semua orang ingin sukses. Tidak ada orang yang ingin gagal. Hingga orang gila pun kadang merasa bahwa ia adalah orang yang paling sukses, sementara orang lain adalah orang yang gagal.

Namun dari semua orang yang ingin sukses tersebut jarang sekali mereka sepakat dengan satu definisi tentang sukses. Di antara mereka ada yang mengatakan bila saya telah memiliki sebuah mobil maka saya adalah orang yang sukses. Yang lain berpendapat bila ia mampu menikahi seorang wanita cantik dan kaya raya maka ia telah sangat sukses, dan sebaliknya. Yang lain lagi melihat bahwa ia baru akan sukses bila mampu meraih gelar doktor dengan nilai summa cumlaude.

Begitulah seterusnya masing-masing punya standar pribadi tentang hakekat sukses. Standar itu sendiri bisa jadi berangkat dari background ilmu yang dimiliki, atau obsesi pribadi yang selalu dimotivasi orang tua ketika kecil, atau bisa juga pengaruh lingkungan yang melingkupinya, bahkan tidak jarang yang berasal dari trauma dan dendam masa lalu.

Hakekat sukses

Bagi seorang muslim, sukses atau berhasil (prestasi) memiliki standar yang sudah baku. Karena setiap muslim terkait erat dengan aqidah yang telah dianutnya. Dari aqidah tersebutlah, ia menentukan sebuah kesuksesan. Aqidah seorang muslim mengajarkan bahwa segala sesuatunya berada dalam kekuasaan dan ilmu Allah SWT. Oleh sebab itu, ketika ia mencari hakekat kesuksesan maka secara otomatis ia akan mengambil pengertian sukses dari konsep Allah Yang Maha Tahu. Dan konsep Alllah telah diturunkan-Nya kepada manusia melalui wahyu-Nya kepada para Nabi dan Rasul.

Dengan demikian, maka hakekat sukses bagi setiap muslim adalah apa yang telah ditetapkan dalam nash-nash al-Qur’an dan al-Hadist yang shahih.

Sukses menurut al-Qur`an adalah;

1. Diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga (QS. Ali Imran: 185).

2. Beriman, berhijrah, berjihad di jalan Allah dengan harta dan nyawa (QS. At-Taubah: 20)

3. Takut dan takwa kepada Allah. (QS. An-Nur: 52)

4. Mentaati Allah dan rasul-Nya (QS. Al-Ahzab: 71)

Sukses menurut al-Hadist adalah:

1. Melaksanakan semua faridhah dan wajibat tanpa mengurangi, serta menambah amalan yang sunah. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Mati syahid atau berperang fi sabilillah. (HR. Bukhari)

3. Tetap dalam keislaman dan diberi rezeki secukupnya serta qona’ah (HR. Muslim)

Inilah standar sukses bagi setiap muslim sebagaimana yang telah digariskan Allah dan Rasul-Nya. Apakah kita sudah memiliki standar ini.

Wallaahu a’lam bish-shawaab-i.

Ditulis dalam Rahasia. Leave a Comment »

Rahasia di balik kesehatan Rasulullah SAW

Segala puji bagi Allah swt. Penguasa seluruh alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Dua nikmat yang sering di lupakan manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. Dalam hal kesehatan, Rasulullah SAW merupakan seorang Rasul yang memberikan perhatian sangat besar pada bidang kesehatan (Thibbun Nabawi), namun sangat di sayangkan banyak di kalangan umat Islam saat ini, bila menderita suatu penyakit sering berobat dengan cara yang tidak sesuai dengan apa yang di anjurkan oleh Rasulullah SAW, sehingga kalaupun mendapatkan kesembuhan tapi tidak ada berkahnya, apalagi sampai sakit berkepanjangan, banyak yang semakin jauh dari rahmat Allah.

”Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan setiap penyakit obatnya, maka berobatlah kamu sekalian ,tetapi jangan berobat dengan yang haram.”

(HR. Abu Dawud)

Dari hadits di atas kita mendapatkan gambaran, bahwa dalam hal berobat tidak cukup dengan hanya ungkapan “yang penting sembuh” tapi harus juga sesuai dengan syariat Islam, yaitu jauh dari hal- hal yang di haramkan, seperti dalam mendiagnosa membuka aurat, bersentuhan, obat yang di gunakan mengandung zat-zat yang beracun dan binatang yang di haramkan, dll.

Dalam hal berobat hendaklah kita memperhatikan beberapa prinsip pengobatan Islam, yaitu :

1. Prinsip keyakinan, yaitu bahwa yang menyembuhkan adalah Allah SWT.

2. Menggunakan obat yang halal dan thoyyib (baik), serta tidak sekali-kali menggunakan obat-obatan yang haram atau bercampur dengan bahan yang haram.
3. Prinsip pengobatan yang tidak membawa mudharat (bahaya), tidak mencacatkan (merusak) tubuh.
4. Tidak berbau tahayul, kurafat, dan bid’ah.
5. Mencari yang lebih baik berdasarkan kaedah Islam dan ilmu-ilmu perobatan.
6. Mengambil sebab melalui ikhtiar (berusaha) serta tawakal (berserah diri).

Allah swt amat kasih dan sayang kepada umat manusia, melalui kekasih-Nya Rasulullah SAW, Allah mengajarkan kepada manusia bagaimana cara merawat dan memelihara kesehatan, di antaranya :

Hijamah (Bekam)

Hijamah sudah di kenal sejak jaman purba, yaitu sejak jaman

kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia,

Mesir, Saba dan Persia.

Dalam ilmu kedokteran Islam, Hijamah di praktekan secara

hati-hati, yaitu hanya dilakukan pada kasus pembekuan/penyumbatan

dalam pembuluh darah, karena fungsi hijamah sesungguhnya adalah

untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh/ badan.

“Kesembuhan itu ada dalam 3 hal, yaitu minum madu, hijamah (bekam), dan besi panas (kay), tapi aku melarang umatku dengan kay.”

(HR. Bukhari).

“Sebaik-baik sesuatu yang kamu pergunakan menjadi obat adalah bekam.”

(HR.Bukhari Muslim)

Hijamah merupakan suatu teknik pengobatan yang di contohkan oleh Rasulullah SAW yang telah lama di praktekan oleh manusia sejak jaman dulu kala, kini pengobatan ini telah di modernkan dan mengikuti kaedah-kaedah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif serta tanpa efek samping. Adapun teknik pengobatan Hijamah adalah suatu proses membuang darah kotor (toksid/ racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.

Toksid/ racun adalah endapan racun/ zat kimia yang tidak bisa di urai oleh tubuh kita, sedang yang di maksud “darah kotor” adalah darah yang mengandung toksid/ racun atau darah statis yang menyumbat peredaran darah, sehingga system peredarannya tidak lancar. Timbunan racun/ toksid yang terdapat dalam darah manusia menyebabkan tidak berfungsinya mekanisme pertahanan tubuh (system immune tubuh).

Kondisi ini sedikit demi sedikit akan menganggu kesehatan, baik fisik maupun mental. Akibatnya badan terasa lesu, murung, resah, linu, pusing, dan senantiasa merasa kurang sehat, cepat bosan dan cepat naik pitam. Di tambah lagi dengan angin yang sukar di keluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh mudah terkena jangkitan penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti influenza sampai dengan penyakit degeneratif seperti stroke, darah tinggi, kanker, diabetes, bahkan sampai dengan gangguan kejiwaan.

Toksid/racun yang berada dalam tubuh berasal dari :

* Pencemaran udara, seperti asap kendaraan, asap pabrik, pembuangan limbah kimia, dll.

* Makanan siap saji (fast food), karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk tubuh, seperti zat pengawet, zat pewarna, zat aroma (essense), penyedap rasa (MSG/ Mono sodium Glutamat).

* Hasil Pertanian/ perkebunan yang menggunakan pestisida, insektisida, fungisida, herbisida.

* Kebiasaan buruk (bad habit), seperti merokok, makan tidak teratur/ bersih), makan tidak seimbang, terlalu panas atau dingin, terlalu asam, dll.

* Obat-obatan kimia, karena mempunyai efek merusak organ atau mikroba yang normal dalam tubuh. Misalnya pada pasien penderita asan urat, maka obat-obatan yang di berikan mempunyai efek samping pada ginjal sehingga akan mengakibatkan gagal ginjal kronik dan harus cuci darah.

Beberapa gejala akibat “Toksinasi” :

1. Pada usia muda sudah mengalami penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes,

hypertensi, gagal ginjal, dll.

2. Terjadinya kerusakan spermatozoid dan sel telur, sehingga tidak subur, mandul.
3. Menurunnya tingkat kecerdasan, pelupa, kurang konsentrasi.
4. Terjadi pengendapan toksid di dalam usus, hati, ginjal, serta jantung dan saluran darah.
5. Meningkatnya depresi, stress,dll.
6. Mikroba positif (probiotik) dalam tubuh akan musnah dan merusak sistem pencernaan.
7. Menurunnya sistem imuniti (kekebalan) tubuh.

Beberapa penyakit yang insya Allah dapat di atasi dengan hijamah (Bekam) :

Asam urat, rematik, migrain, sesak nafas, masuk angin, kesemutan, asma, sembelit, pegal-pegal, nyeri bahu, hypertensi, impotent, jerawat, narkoba, dll.

Hijamah/ bekam adalah Perobatan Islam yang Rasulullah SAW amalkan sehingga menjadi Sunnah Rasul. Orang Cina dan Eropa berdasarakan catatan sejarah adalah orang-orang yang mengamalkan dan mengutamakan teknik pengobatan bekam. Mengapa pula kita sebagai orang muslim yang sepatutnya mewarisi perobatan ini tidak mencoba memperkenalkan pengobatan Hijamah sebagai Pengobatan Alternatif di samping menggunakan Obat Alamiah (Herba).

“Orang yang berpegangan kepada sunnahku pada saat umatku di landa kerusakan,maka pahalanya seperti seorang syahid”

(HR. Athabrani)

“Barangsiapa menghidupkan sunnahku sesungguhnya dia mencintaiku, barangsiapa mencintaiku dia bersamaku di dalam surga.”

(HR. Abu Dawud)

Testimoni :

Yadi 47 Th,

.Beliau mempunyai keluhan sering kesemutan tangan kanannya, bila memegang sesuatu tidak bisa lama. Hal ini beliau rasakan sekitar 2 bulan. Tetapi setelah di bekam alhamdulillah tangannnya tidak pernah kesemutan lagi. Subhanallah.

Gatot Kuswara & istri, 28 Th.

Sudah 2 th. berumah tangga belum mempunyai anak, al hamdulillah setelah di terapi bekam beberapa kali dan konsumsi Herba , alhamdulillah sekarang istrinya sedang hamil.

(Nota Kuliah Hijamah Sijil Herbalis oleh : Prof.Dr. Ir. Kusnadi Singa Permana MM)

Ditulis dalam Rahasia. Leave a Comment »

7 Sunnah harian Rasulullah

Tujuh sunnah harian merupakan amalan sunah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Ketujuah amaliyah itu adalah :

1. Shalat tahajud,
2. Membaca al-Qur’an,
3. Memakmurkan masjid,
4. Shalat dhuha,
5. Bersedekah,
6. Menjaga wudhu dan Istighfar, zikir,
7. serta shalawat.

Rasulullah telah memberikan bimbingan kepada umatnya, bukan hanya dengan kata-kata tapi dengan suri tauladan dan amaliyah nyata. Dengan demikian, meskipun sifatnya ibadah sunnah namun ketujuh amaliyah ini merupakan amaliyah yang sangat dianjurkan oleh syariat Islam untuk dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketujuh amaliyah ini hendaknya dilakukan secara rutin, dengan harapan bisa tercapai hasil yang optimal. Dengan demikian, ketujuh amaliyah ini bisa menghantarkan kita semakin dekat dengan Allah SWT, karena semakin dekatnya kita kepada Allah maka kita akan mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah.
Dengan ketujuh amaliyah ini pula, hubungan manusia dengan manusia, khususnya dengan sesama Muslim akan semakin harmonis dan penuh dengan cinta kasih. Dan jika amaliyah ini dilakukan secara sadar oleh setiap Muslim, maka akan tercapai:

* kebahagiaan (al-falah),
* kebaikan (hasanah),
* cinta kasih (mahabbah),
* kasih sayang (rahmah), dan
* ketenangan (sakinah), baik sakinah dalam rumah tangga maupun dalam ruang lingkup bangsa dan negara.

Ketujuh amaliyah tersebut mengandung rahasia dan khasiat yang sangat bermanfaat untuk diketahui dan diamalkan oleh kaum Muslimin. Dengan diketahuinya rahasia dan khasiat dari tujuh amaliyah ini maka niscaya akan dapat memantapkan dan memberikan semangat untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

Ditulis dalam Rahasia. Leave a Comment »

Sehat Rasul

Dahulu ketika Rasulullah SAW masih hidup, beliau hanya sakit dua kali saja, yaitu ketika turunya wahyu pertama Al-Qur’an, yaitu ketika itu beliau mengalami ketakutan yang sangat sehingga menimbulkan demam hebat. Yang satunya lagi menjelang beliau wafat. Saat itu beliau mengalami sakit yang sangat parah, hingga akhirnya meninggal. Adapula yang menyebutkan bahwa Rasul mengalamisakit lebih dari dua kali.

Berapapun jumlahnya, dua, tiga atau empat kali, memperjelas gambaran bahwa beliau memiliki fisik sehat dan daya tahan yang sangat luar biasa. Padahal kondisi jazirah arab terbilang keras, tandus, dan panas. Siapapun yang mampu bertahan dalam kondisi seekstrem itu dalam waktu berpuluh– puluh tahun plus puluhan kali peperangan yang dijalaninya, pastilah memiliki daya tahan yang sungguh luar biasa.

Sekarang yang menjadi pertanyaan di benak kita adalah mengapa Rasulullah SAW jarang sakit? Jawabanya karena secara lahiriyah beliau mampu mencegah hal-hal yang berpotensi dapat menimbulkan penyakit Dengan kata lain beliau menekankan pada aspek pencegahan daripada pengobatan. Jika kita telaah Al-Qur’an dan As-sunnah, maka kita akan menemukan sekian banyak petunjuk yang mengarah pada upaya pencegahan. Hal ini mengindikasikan betapa Rasulullah SAW sangat peduli terhadap kesehatan. Dalam Shahih Bukhari saja tak kurang dari 80 hadits yang membicarakan masalah ini belum lagi yang tersebar luas dalam kitabShahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dan sebagainya.

Cara Rasulullah Menjaga Kesehatan

Ada beberapa kebiasaan positif yang membuat Rasulullah SAW selalu tampil fit dan jarang sakit, diantaranya:

Pertama, SELEKTIF TERHADAP MAKANAN. Tidak ada makanan yang masuk kedalam mulut beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi sayarat halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkanya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihkan air lir dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alqur’an” (HR Ibnu Majah dan Hakim).

Kedua,TIDAK MAKAN SEBELUM LAPAR DAN BERHENTI MAKAN SEBELUM KENYANG. Aturanya, kapasitasperut dibagi dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara. Disabdakan “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain maka, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.”(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Ketiga, MAKAN DENGAN TENANG, TUMA’NINAH, TIDAK TERGESA– GESA, DENGAN TEMPO SEDANG. Apa hikmahnya? Cara makan seperti ini akan menghindarkan dari tersedak, tergigit, kerja organ pencernaan pun lebih ringan. Makanan pun bias dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan bias berjalan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bias menimbulkan kanker di usus besar.

Keempat,CEPAT TIDUR DAN CEPAT BANGUN. Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua.Biasanya, Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu’ dan sholat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau idak pernah tidur melebihi kebutuhan (ex.tidur siang), namum tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan (ex.begadang) kecuali setelah isya’ beliau mempunyai majlis ilmu bersama sahabat. Penelitian Daniel F Kripke, Ahli psikiatri dari Univeritas California menarik untuk diungkapkan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah, Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.

Cara tidurnya pun syarat makna. Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berdzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali kesebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur yang paling efisien. Pada saat itu makanan bias berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat menegendap secara proporsional. Lalu beralih kesebelah kiri sebentar agar proses pencernaan karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi kesebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. Hikmah lainya, tidur dengan miring kekanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun utnuk sholat malam.

Kelima, ISTIQOMAH MELAKUKAN SHAUM SUNAT DI LUAR SHAUM ROMADHON. Karena itu, kita mengenal beberapa shaum sunnat yang beliau anjurkan, seperti senin kamis, Ayyamul Bith’, shaum Dawud, Shaum 6 hari di bulan Syawwal, dan sebagainya. Shaum adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun ruhani. Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, melebur berbagai macam ampas makanan, menahan diri dari makanan berbahaya sangat luar biasa. Shaum menjadi obat penenang bagi stamina dan organ tubuh sehingga energinya tetap terjaga. Sahum sangat ampuh utnuk detoksifikasi (pembersihan) yang sifatnya total dan meyeluruh.

Selain lima cara hidup sehat ini, masih banyak kebiasaan Rasulullah yang layak kita teladani. Dalam buku Jejak Sejarah Kedokteran Islam Dr Ja’far Khadem Yamani, mengungkapkan lebih dari 25 pola hidup Rasul berkait dengan masalah kesehatan, sebagian besar bersifat pencegahan. Diantaranya, cara bersuci, cara ‘memanjakkan’ mata, keutamaan berkhitan, keutamaan senyum, dsb.

Yang tak kalah penting dari ikhtiar lagi Rasulullah sangat mantap dalam ibadah ritualnya khususnya dalam sholat beliau pun memiliki ketrampilan paripurna dalam mengelola emosi, pikiran dan hati. Penelitian terkini dalam bidang kesehatan membuktikan bahwa kemampuan dalam memenej hati pikiran dan perasaan, serta ketersambungan yang inten dengan Dzat Yang MahaTinggi akan menentukan kesehatan seseorang, jasamani maupun rohani (Xbal-Health Nutrition of Medical Faculty).

Sumber: http://www.sasak.net/modules/newbb/viewtopic.php?post_id=4340

Ditulis dalam Rahasia. Leave a Comment »